Budi Darma berasal dari Rembang, Jawa Tengah. Lahir pada tanggal 25 April 1937. Dia adalah putra keempat dari enam bersaudara. Budi Darma hidupnya berpindah-pindah karena pekerjaan ayahnya yaitu pegawai negeri jadi ia tergolong keluarga yang sederhana. Ia mulai gemar membaca buku-buku sastra Indonesia dan asing mulai dai SMP. Budi Darma mulai mengembangkan kariernya di SMA. Pada saat usianya sekitar 17, ia menjadi redaktur budaya surat kabar Tanah Air, Semarang. Setelah tamat SMA ia masuk jurusan sastra dan kebudayaan barat, Fakultas sastra UGM. Sebagai mahasiswa ia mendapat prestasi yang membanggakan dan sering mendapat tawaran pekerjaan. Budi Darma menikahi seorang gadis bernama Sitaresmi pada 14 Maret 1968 dan mempunyai 3 orang anak. Mulai saat itu ia menjadi sering menulis dan sudah membuat banyak karya-karya sastra. Karyanyapun banyak yang masuk koran atau majalah dan banyak juga yang mendapat penghargaan-penghargaan. Selain itu dia juga sering diundang untuk mengisi acara-acara sastra.
Karya-karya yang diciptakan oleh Budi Darma ada banyak. Beberapa diantaranya ada novel Ny. Talis (1996). Isi novel ini mengandung unsur realistis. Lalu Olenka (1983) dan Rafilus (1988). Tetapi dari semua novel yang dia tulis isinya tetap sama yaitu sekitar kehidupan manusia. Dan karya-karyanya menunjukan bahwa ia termasuk angkatan 66. Karena karya-karyanya sudah menggunakan bahasa Indonesia, isinya lebih penting pada tujuan tertentu, beraliran idealisme dan ia mencipta secara jujur.
Dalam karya-karya sastra Budi Darma, ia selalu membawa masalah kemanusiaan yang ada dalam diri manusia dan selalu berkaitan dengan takdir. Di dalam karyanya menceritakan hanya tentang seorang manusia yang terpaut takdir dan di dalam karyanya itu mengandung nilai-nilai kemanusiaan. Itu dikarenakan ia mempunyai konsep bahwa semua hal yang sudah ditentukan (oleh Tuhan), manusia hanya dapat menjalani. Ia juga sering membuat cerita dalam cerpennya. Sehingga tokoh dalam cerpen tersebut menceritakan lagi sebuah cerita dalam cerpen tersebut dan terkadang membuat kita bingung tentang siapa yang bercerita, Budi Darma atau tokoh dalam cerpen yang di buat oleh Budi Darma. Seperti cerpen Gauhati yang terdapat di Horosin.
Dalam cerpen itu Budi Darma menceritakan seseorang (Gauhati) yang bertemu tiga bidadari dan ia diminta menceritakan tentang Kuthari. Maka Gauhatipun bercerita dan diakhir cerita diberitahu bahwa tiga bidadari itu adalah takdir yaitu yang mengatur kelahiran, mengatur kehidupan dan mengatur kematian. Jadi karya-karya sastra Budi Darma berisikan tentang kehidupan manusia, takdir dan hanya melihat manusia sebagai individu.
No comments:
Post a Comment