Tuesday, December 28, 2010

Freedom Education Effect to The Student

            During 1960-1970 when public could not accept different opinion from other, a school in Yogyakarta establish a concept that teach the students so they could give their opinion freely. The school is De Britto senior high school which located at Laksda Adisucipto street 161. The concept that they establish called Freedom education. It is not like an education that is free from charge. It means to help the student freely choose the good with courage, even the choice is as good or as bad. Besides, freedom education also teaches the students to have great responsibility for what they choose. Indeed Freedom education gives some several positive effects for them such as to think, decide, create and socialize with other.
            First, Freedom education makes students think a head about what they have to do as the first. The school teaches the student to think ahead about what happen or what they are going to do next after they decide. The school also helps the students to decide the best from the choices that appear. For example, from the first grade in senior high school the students must start to think about what class that they want to choose in the second grade. The teacher helps the students to think a head about what faculty that they want to choose in the university, so the class that they choose in the second grade will support the faculty that they choose in the university. From there the students are trained to think further. It is the same when the students do for choosing the university. The teacher tells them about the best university with their best faculty so it will support the job they will take in the future.
            The second effect is by thinking a head, students can decide what action they must d. They are trained to think ahead so they can decide what they have to choose or what action that they must do in every situation. When earthquake struck Yogyakarta, many people shouted about tsunami and water come. Of course in the situation like that people could not think clearly, but the students could. They could think logically Yogyakarta surrounded with mountain and hills, so it can not be a tsunami in place like that except at the beach side. Then the students tried to calm down the crowd that run into everywhere. The disaster causes a lot of victim and people who need help. Then the students took initiative to build a post that serve some food for the victim like noodles and rice with egg. Another group of students separated to be a volunteer in every hospital and place that need help and of course all of that supported by the teacher.
            Being creative to find new paths to solve their problem and tell their idea communicatively is another effect from the freedom education. Means they trained to find not only one way to solve their problem, but think, find or creatively make another way. Then they have to tell it communicatively so the others will understand about what it means. In study activity, teacher gives a topic or problem for them and they have to discus it. When they find ways to solve it, they have to tell and explain their idea to the teacher and another student. So they will be responsible above what they say. Same with giving opinion in some discussion or forum, when giving opinion they have to explain about what they said, what are they thinking so they can give opinion like that.
            At the end, freedom education is established to make a student or man with independent personality and can socialize with other. An independent student is a responsible student too. The school makes an event called Live In, where students sent to many places like village that located far from town and with low facilities. Students lived with villagers who act like their parents for a couple days or a week. They have to help their parents such as farming, collecting branches for cooking, harvesting etc. Not all of the parents live in a good house with bath room or have good food like in town and the student must accept the reality how their parents lived. From that event, student could experience another way of living and learn live independently.
            In short, freedom education gives some several positive effects. It makes students optimalize their ability and use it to socialize at public. So when they graduate from that school, with that ability they will be ready to live in public. In my experience, this method was very helpful and it already changes my personality.

Wednesday, December 1, 2010

Ayo Berkoperasi !

Data-data berikut ini adalah terjemahan dari data statistik koperasi dari situs International Cooperative Alliance (ICA:www.ica.coop) yang merupakan induk gerakan koperasi di dunia. Menurut ICA, gerakan koperasi mewakili tidak kurang dari 800 juta penduduk dari berbagai belahan penjuru dunia, bahkan Peserikatan Bangsa Bangsa (United Nations) mengungkapkan di tahun 1994 terdapat 3 milliar orang (setengah dari jumlah penduduk dunia saat itu) yang menggantungkan hidupnya pada usaha koperasi.
Tahukah kita dari mana segmen yang luas dari populasi anggota koperasi di dunia tersebut berasal?
·         Di Argentina, terdapat lebih dari 17.941 komunitas koperasi dengan jumlah anggota mencapai 9,1 juta orang.
·         Di Belgia, terdapat 29.933 komunitas koperasi di 2001.
·         Di Kanada, empat dari sepuluh warga negara Kanada adalah anggota dari minimal satu koperasi . Bahkan di Quebec (salah satu propinsi terbesar di Kanada), tidak kurang dari 70% penduduknya merupakan anggota koperasi , sementara di Propinsi Saskatchewan terdapat 56% penduduk yang menjadi anggota koperasi .
·         Di Kolombia, data tahun 2005 menyebutkan bahwa lebih dari 3,3 juta orang menjadi anggota koperasi atau 8,01 % dari jumlah populasi penduduk Kolombia.
·         Di Kosta Rika Amerika Tengah, terhitung lebih dari 10% populasi penduduknya adalah anggota koperasi .
·         Di Finlandia, S-Group (salah satu bentuk Koperasi dan usaha bersama) mempunyai anggota individu sejumlah 1.468.572, di mana hal ini merepresentasikan 62 % rumah tangga penduduk Finlandia.
·         Di Jerman, terdapat 20 juta orang yang menjadi anggota koperasi. 1 dari 4 orang di Jerman adalah anggota koperasi.
·         Di Jepang, 1 dari setiap 3 keluarga adalah anggota koperasi .
·         Di Kenya Afrika, 1 dari 5 orang adalah anggota koperasi atau 5,9 juta dan 20 juta masyarakat Kenya secara langsung maupun tidak langsung menggantungkan hidupnya dari gerakan koperasi .
·         Di India, lebih dari 239 juta orang adalah anggota koperasi .
·         Di Malaysia 5,9 juta orang atau 24 % dari total jumlah penduduk Malaysia adalah anggota koperasi .
·         Di New Zealand, 40 % dari poulasi penduduk dewasa 40% adalah anggota koperasi dan usaha bersama.
·         Di Singapura, 50 % dari jumlah penduduk Singapura (1,6 juta orang) adalah anggota koperasi .
·         Di Amerika Serikat yang merupakan negara nenek moyangnya kapitalis, 4 dari 10 individu adalah anggota koperasi (25 %).
·         Bagaimana dengan di Indonesia? Sampai dengan tahun 2006, Kementrian Negara Koperasi dan UKM mencatat 27.776.133 orang di Indonesia adalah anggota koperasi .

Bagaimana dengan peran dan kontribusi koperasi terhadap perekonomian nasional?
·         Di Belgia, koperasi farmasi menguasai pangsa pasar hingga mencapai 19,5 %.
·         Di Benin Afrika Barat, FECECAM, Federasi Koperasi Tabungan dan Pinjaman menyediakan 16 juta dollar Amerika (Rp. 152 milyar) untuk dana pinjaman masyarakat.
·         Di Brazil, koperasi meyumbang 40 % Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian dan 6 % dari total ekspor agribisnis. Tahun 2006, koperasi di Brazil mengekspor 7,5 juta ton produk pertanian dengan nilai 2,83 milyar dollar Amerika ke 137 negara di seluruh dunia.
·         Di Bolivia, Koperasi Ahorro y Crédito “Jesús Nazareno” Ltda. (CJN) menguasai 25 % jumlah simpanan di Bolivia pada tahun 2002.
·         Koperasi Pohon/Kayu Gula Kanada merupakan penghasil 35 % produksi pohon/kayu gula di dunia.
·         Koperasi di Pantai Gading Afrika Barat menginvestasikan 26 juta dollar Amerika untuk membangun sekolah, jalan-jalan di pedesaan dan mendirikan klinik kesehatan ibu.
·         Di Colombia, 6.462 koperasi menyumbang 5,25 % dari PDB Kolombia di tahun 2005. Saludcoop, sebuah koperasi kesehatan menyediakan layanan kesehatan untuk 15,5% penduduk Kolombia. Koperasi kopi di Kolombia juga menguasai pangsa pasar kopi Kolombia sebesar 33,78%. Selanjutnya koperasi jasa keuangan di Kolombia juga berkontribusi 5,8 % dari pangsa pasar jasa keuangan di seluruh Kolombia.
·         Di Jepang, laporan koperasi pertanian menyebutkan hasil output produksi senilai 90 milyar dollar Amerika di mana 91 % petani di Jepang sebagai anggota koperasi .
·         Di Kenya, koperasi berkontribusi 45 % dari PDB dan 31 % dari jumlah tabungan dan simpanan. Koperasi di Kenya juga menguasai 70 % pangsa pasar kopi, 76 % susu, 90 % pyrethrum, dan 95 % katun.
·         Di Korea, koperasi pertanian mempunyai anggota lebih dari 2 juta petani (90 % dari jumlah petani keseluruhan) dan menghasilkan output 11 milyar dollar Amerika. Koperasi nelayan Korea juga disebutkan menguasai pangsa pasar 71 %.
·         Di Norwegia, koperasi susu berkontribusi 99% dari total produksi susu. Koperasi konsumen juga menguasai 25 % pasar. Koperasi nelayan juga menyumbang 8,7 % dari total ekspor produk perikanan. Koperasi kehutanan juga menghasilkan 76 % kayu dan tercatat 1,5 juta dari 4,5 juta penduduk Norwegia adalah anggota Koperasi .
·         Di Polandia, koperasi susu menguasai 75 % produksi susu.
·         Koperasi dan usaha bersama di Skotlandia juga terhitung memberikan sumbangan 4,25 % dari PDB Skotlandia, dengan perputaran usaha tahunan mencapai 4 milyar poundsterling dan asetnya mencapai 25 milyar poundsterling.
·         Di Singapura koperasi konsumen menguasai 55 % pasar dalam pembelian supermarket dan mempunyai perputaran 700 juta dollar Amerika.
·         Di Vietnam, koperasi menyumbang 8,6 % dari PDB.
·         Di Amerika Serikat, lebih dari 30 koperasi mempunyai pendapatan tahunan yang mencapai 1 milyar dollar Amerika. Dalam 100 daftar koperasi terbaik di Amerika Serikat tahun 2003, koperasi di Amerika Serikat memiliki kombinasi pendapatan hingga mencapai 117 milyar dollar Amerika. Selanjutnya, tidak kurang dari 30 % produksi pertanian di Amerika Serikat dipasarkan melalui 3400 Koperasi pertanian.
·         Di Indonesia, belum ada perhitungan yang pasti mengenai kontribusi koperasi terhadap PDB. Yang ada dan dihitung di Indonesia, biasanya adalah kontribusi Usaha Kecil dan Menengah terhadap PDB.

Bagaimana kontribusi koperasi dalam menciptakan lapangan kerja?
·         Koperasi menyediakan lebih dari 100 juta pekerjaan di seluruh dunia, 20 % lebih banyak daripada perusahaan multinasional.
·         Di Prancis, 21.000 koperasi menyediakan 4 juta pekerjaan di tahun 2007.
·         Di Jerman, 8.106 koperasi menyediakan pekerjaan bagi 440,000 orang.
·         Di Itali 70.400 komunitas koperasi mempekerjakan tidak kurang dari 1 juta orang di tahun 2005.
·         Di Kenya, 250.000 orang bekerja di koperasi .
·         Di Indonesia sendiri, Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI melaporkan pada tahun 2006 tercatat Koperasi mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 350.435 orang.
Dari data-data valid yang dikumpulkan ICA dari seluruh penjuru dunia tersebut, masihkah kita ragu untuk berkoperasi ? Masih layakkah koperasi dikategorikan sebagai badan usaha nomor tiga seperti halnya di Indonesia? Jawabannya tentu tidak dan salah besar bagi masyarakat awam di Indonesia yang masih menganggap koperasi dengan pandangan sebelah mata. Sekali lagi, pada kenyataannya, koperasi di berbagai belahan penjuru dunia selain di Indonesia, ternyata justru berperan penting dan sangat signifikan dalam menumbuhkan perekonomian suatu negara, sekaligus dapat menambah kesejahteraan masyarakatnya.
Karena itu mari kita mulai pembangunan koperasi di Indonesia, koperasi yang didirikan sebagai sokoguru di Indonesia dengan niat memajukan Indonesia. Jadi bukan tidak mungkin koperasi akan membantu laju perekonomian di Indonesia sekarang ini jika di jalankan dengan semestinya. Mari Berkoperasi!