Sunday, February 20, 2011

Count Guglielmo Marconi Penemu Telegraph


           Count Guglielmo lahir pada tahun 1874 di Bolgna, Itali. Ia berasal dari keluarga yang berkecukupan. Dari kecil ia suka bertanya tentang benda-benda di sekitarnya kepada ayah atau ibunya. Setalah ia mulai bersekolah ia sangat tertarik pada ilmu alam. Guru sekolahnya yang melihat ketertarikan Guglielmo kepada ilmu alam itu menyarankan agar ia menemui professor Righi dan belajar kepadanya. Kemudian Guglielmo bertanya kepada ayahnya tentang Prof.Righi dan ayahnyapun berkata akan membawanya ke tempat Prof.Righi. Ayahnya menelefon ke rumah prof.Righi untuk membuat janji pertemuan. Keesokan harinya Guglielmo sudah berpakaian rapih dan siap untuk berangkat ke rumah prof.Righi, hatinya berdebar-debar saat sedang berjalan ke rumah prof.Righi.

            Setelah ia sampai di depan rumah prof.Righi ia terdiam sebentar lalu ada seorang lelaki yang cukup tua berkata kepadanya “kalau mencari prof.Righi masuk saja!” katanya. Lalu Guglielmopun masuk dan bertemu dengan nyonya Righi, nyonya Righi berkata bahwa suaminya belum pulang dan menyuruh Guglielmo menunggu sebentar. Setelah beberapa saat ada seseorang yang masuk ke rumah itu masuk dan ternyata yang masuk adalah lelaki tua yang tadi. Dialah prof.Righi, prof.Righi bertanya kepada Guglielmo “ada perlu apa kau mencariku?” Guglielmo menjawab ia ingin berguru kepadanya. Prof.Righi yang melihat raut muka Guglielmo yang bersemangat dan melihat ketertarikannya kepada ilmu alam menerimanya sebagai muridnya. Ia berkata bahwa Guglielmo bisa mulai belajar minggu depan. Setiap minggu ia sangat menantikan palajarannya ia pun sudah membaca semua buku yang ada di rumahnya.

            Setelah ia sudah menguasai apa yang diajarkan prof.Righi ia mulai melakukan percobaan sendiri. Ia meminta kepada ayahnya untuk membangunkan sebuah bengkel untuknya melakukan percobaan-percobaan tersebut. Ayahnya tidak keberatan karena mereka adalah keluarga yang berkecukupan, ayahnya hanya memintanya membuat anggaran yang akan dikeluarkan untuk membangun bengkel tersebut. Guglielmopun segera membuatkannya dan menyerahkan anggaran tersebut kepada ayahnya. Maka dibangunlah bengkel itu, setelah jadi Guglielmopun tidak membuang waktunya dan segera melakukan percobaan-percobaan di bengkelnya. Ia selalu mengurung diri di dalam bengkelnya.

            Setelah beberapa tahun melakukan percobaan ia berhasil membuat alat yang dapat menangkap gelombang listrik, ia belum puas dengan penemuannya itu, ia ingin agar gelombang listrik itu dapat dihantarkan ke jarak yang lebih jauh lagi. Maka iapun mulai membangun tiang-tiang yang jarak satu dengan yang lainnya di buat semakin menjauh. Dan setelah di ujicoba percobaanya tersebut ternyata berhasil dan ia pun mengumumkannya kepada orang-orang di kotanya. Tetapi orang-orang di kotanya tidak berhasil dan professor-profesorpun tidak percaya kepadanya karena melihat bahwa Guglielmo masih muda dan belum menjadi professor. Karena itu mereka merasa bahwa Guglielmo tidak mungkin bisa menciptakan alat seperti itu.
           
Guglielmo yang mendengar hal itu tidak putus asa, ayahnya tuan Marconi pun terus memberinya semangat. Guglielmo pun membuat suatu rencana yaitu dengan mengirim sinyal dari sini ke St. John’s newfounland yang sinyal tersebut akan di tangkap dengan layang-layang yang diterbangkan menggunakan kawat halus. Ayahnyapun membiayai perjalanannya itu, sebelum pergi Guglielmo telah membuat jadwal urutan yang akan di jalankan sehigga percobaan bisa berjalan lancar
           
Sesampainya di St. John’s newfounland ia segera membuat layang-layang dan menerbangkannya, tetapi layang-layang tersebut tidak mau terbang karena bagian kanan dan kirinya tidak seimbang lalu ia bertanya kepada seorang anak kecil “apakah kamu bisa membuat layang-layang yang cukup besar dan mudah di terbangkan? , kalau bisa aku ingin kau membuatkan sebuah layang-layang dan aku akan memberimu uang” anak itu manjawab “bisa!” Maka Guglielmopun memberi anak tersebut uang untuk membeli bahan-bahannya. Anak itu pun senang sekali karena uang yang diberikan lebih dari cukup untuk membeli bahan-bahan tersebut.Guglielmo menyuruh anak itu untuk menemuinya di penginapannya besok. Pada pagi harinya anak itu datang ke penginapan Guglielmo,lalu Guglielmopun  mengajaknya untuk sarapan bersama. Setelah sarapan mereka pergi keluar untuk menyiapkan alat penerima sinyal dan menyambungkannya dengan kawat layangan yang akan diterbangkan. Sesuai dengan jadwal asisten Guglielmo pun mengirim sinyal tersebut dan Guglielmo yang ada di St. John’s newfounland mencoba menangkap sinyal tersebut menggunakan layang-layang yang telah diterbangkannya. Setelah beberapa saat terdapat reaksi pada alat penangkap sinyal Guglielmo dan pesan yang dikirim asistennyapun sampai ke tempat Guglielmo. Maka Guglielmopun senang karena percobaanya berhasil.

Setekah ia berhasil dengan percobaanya ia melanjutkan percobaannya dan ia berkata bahwa percobaan ini akan jadi percobaan yang terakhir. Ia meminta izin kepada kapten kapal Philadelphia unutk memasang alat tersebut ke kapalnya. Kaptenpun mengizinkan lalu kapal tersebutpun berlayar dan sekali lagi asistennya mengirim pesan kepada Guglielmo dan pesan itu pun sampai berupa suara. Maka percobaannyapun berhasil lagi. Setelah itu alat penemuan Guglielmo diberi nama mesin telegraph Dan penemuannya itu mulai diakui masyarakat setelah percobaan itu.

No comments:

Post a Comment