Ting ting ting...
suara sendok beradu dengan cangkir kopi di sebuah cafe. Namaku Herdy, saat ini aku sedang duduk di sebuah cafe sambil menatap tv yang menayangkan sebuah film cinta. Aku terus memperhatikan film itu, terus kuperhatikan sampai kulihat adegan sepasang kekasih berciuman. Entah mengapa perasaanku berdebar-debar saat melihat adegan itu, aku memang selalu memimpikan adegan itu terjadi padaku. Aku ingin sekali pacaran dan berciuman dengan seorang wanita yang sama-sama belum pernah berciuman, tetapi masalahnya saat ini aku tidak punya seorang wanita yang
bisa kucium.
Setelah beberapa jam melamun dan menghabiskan waktu aku keluar dari cafe itu dan tiba-tiba saja ada seorang wanita cantik yang memanggil dan menghampiriku, setelah beberapa saat mengatur nafasnya dan berdiri di depanku wanita melihat dan tersenyum kepadaku
“ Herdy.. “
” Ini aku Lita.. “
“ kamu mau jadi pacarku?”
Aku kaget dan terdiam.. setelah kuperhatikan sepertinya aku kenal dengan wanita ini tetapi aku tidak bisa mengingatnya. dan entah kenapa bagai mimpi menjadi kenyataan ada seorang wanita cantik yang ingin menjadi pacarku. Walaupun aku belum bisa mengingatnya tetapi sepertinya ia mengenalku. Mana mungkin aku menolaknya, karena sudah sekian lama aku menunggu ada wanita yang menyukaiku. Begitulah pikirku, akupun menjawab dengan sedikit terbata-bata
” i.. iya aku mau”
” yang benar kamu mau?”
” Iya.. ”
Kemudian Ia pun langsung memelukku dengan wajah tersenyum senang.
Sejak saat itu kami mulai berpacaran dan sekarang kami sedang berjalan-jalan berdua. Kami pergi ke sebuah taman di perumahan tempat dia tinggal. Kami duduk di bangku taman dan mengobrol sambil bercanda di sana. Kemudian mataharipun mulai tenggelam, kami mulai berjalan pulang. Saat berjalan aku melihat dia memakai anting-anting yang modelnya kuno sekali dan rasanya aku pernah melihat anting-anting itu. Setelah berjalan beberapa saat tiba-tiba ia mencium bibirku. Aku kaget tetapi juga senang sekali karena akhirnya aku bisa berciuman dengan seorang wanita. Dengan muka yang masih tersipu-sipu
” Kenapa tiba-tiba kamu menciumku?”
” memang kenapa? ngga boleh ya?”
” boleh boleh.. malah aku senang sekali karena ini ciuman pertamaku.. ”
“ . . . “
” ini yang kedua buatku.. ”
Aku kaget karena aku pikir selama ini dia belum pernah berciuman. Aku hanya bisa terdiam karenanya, aku merasa kecewa.
” Kenapa kamu tidak pernah bilang? Padahal kamu tau kalo aku ingin berciuman dengan wanita yang sama-sama belum pernah berciuman.”
” Tapi...”
Tanpa menghiraukannya, akupun pergi meninggalkannya
” Her... Herdy.....”
Aku berlari menggalkannya, walaupun aku mendengarnya memanggil namaku aku tetap berlari.
Di kamar aku berpikir tentang kejadian tadi. Sambil menangis aku teringat anting-anting yang dia pakai. Waktu kecil aku pernah memberikan anting-anting yang sama kepada seorang anak perempuan yang akan pindah rumah kemudian menciumnya. Sekarang aku berpikir jangan-jangan Lita itu....
Malam itu juga aku mengirim pesan dan meminta maaf kepadanya, kemudian mengajaknya bertemu di cafe keesokan harinya.
Di cafe aku bercerita kalau aku teringat tentang dirinya yang dulu adalah teman kecilku. Aku tersipu malu karena aku cemburu dengan diriku sendiri waktu kecil. Ia hanya diam dan tersenyum memaafkanku dan akhirnya kami berciuman untuk yang ketiga kalinya.
THE END
No comments:
Post a Comment